Monday, December 31, 2012

Bagi sobat yang menyukai cerita-cerita panas, cerita panas yang satu layak di simak. PERHATIAN!!!! PERSIAPKAN MENTAL ANDA, KARENA DISINI AGA GAMBAR-GAMBAR YANG BENAR-BENAR MENGGIURKAN. Langsung aja ke TKP........ 


Ada sepasang kekasih yang sangat romantis, sebut saja Rudi dan Lilis. Mereka memutuskan untuk menghalalkan yang tadinya haram, dan menjadikan yang tadinya maksiat menjadi ibadah. Ya, mereka memutuskan untuk menikah. Pesta pernikahanpun dilangsungkan secara sederhana, hanya sebagai pemberi kabar gembira pada khalayak saja. Sedari pagi dua pasangan ini menerima tamu yang datang silih berganti untuk mengucapkan selamat. Malam datang menjelang, dua pasangan pengantin yang tengah diliputi kebahagiaanpun sudah nampak capek. Budi berkata lirih kepada Lilis istrinya, “Sayang...., dah capek nih. Istirahat yuk.....”. “Sebentar lagi sayang....., malu masih ada tamu” sahut Lilis dengan nada penuh kasih mesra. 

Sementara itu beberapa tamu masih tampak datang dan pergi, musik gambus mengiringi suasana penuh bahagia ini. Tepat pukul 09.00 WIB kayaknya Budi udah gak tahan. Dia pegang tangan isitrinya, kemudian menariknya perlahan sambil berkata “ayo sayang, mamas udah gak tahan nih”. Lilis pun tidak menolak ajakan suaminya, sebenarnya dia juga dari tadi udah gak tahan. Dari pagi sampa malam berdiri menyambut tamu, capek dan pegal sangat menyiksa badan. Tanpa basa-basi mereka masuk ke kamar pengantin yang sudah dihias dengan begitu indahnya. Kini mereka berdua berada di dalam. Sssssst tenang aja dulu janga buru-buru. 

Sementara suara hiruk pikuk di luar sudah sedikit mereda, mungkin hanya tinggal beberapa tamu dan kerabat dekat saja yang masih ada. Musik gambuspun sudah berhenti, mungkin operator juga sudah ngantuk. Budi dan Lilis semakin asyik aja berada di kamar. “Sayang kita buka sekarang yuk” Budi merayu istrinya. “Yang ini besar ya sayang.....”, Lilis berkata. “Tapi yang ini kecil”, Budi menimpali perkataan Lilis. Kemudian Lilis berkata “Ah.., jangan dilihat besar kecilnya sayang, yang penting nilai ikhlasnya, sekarang mari kita hitung”. Budi dan Lilis sedang membuka dan menghitung amplop. “Wow.... montok sekali sayang” Budi memuji sesuatu. “Iya.. donk, punya siapa dulu....” Lilis menyahut. “Ah....nikmat sekali, gurih, banyak minyaknya” “Jangan pahanya aja donk sayang, dada juga, masa dada montok begini gak dinikmati” Lilis menawarkan dada. 

Budi kelihatan sangat menikmati ayam panggang yang sudah disediakan. Mungkin karena sangat lapar, Budi sangat lahap menyantap ayam panggang tersebut. “Minumnya mana yank???” Budi minta minum. “Dingin apa hanget mas???” Tanya Lilis. “Yang hangat aja yank...!!!” Pinta Budi. Lilispun keluar dari kamar untuk mengambilkan minum. Tak berselang lama, Lilis kembali masuk kamar membawa secangkir minuman. Tanpa basa-basi, Budi langsung meminum air tersebut. “Ah.....panas banget, gila lidahku melepuh nih....”. “Lagian mas buru-buru amat sih, itu kan air dari termos, belum Lilis campur pake air dingin” Lilis menerangkan. Budipun merasa lidahnya sangat kepanasan.

 Nah inilah cerita malam pertam yang sangat panas

0 komentar:

Post a Comment