Wednesday, March 6, 2013

Ketika Si Buah Hati Main Gadget Ini yang Perlu Dibimbing dan Diawasi

Ketika Si Buah Hati Main Gadget Ini yang Perlu Dibimbing dan DiawasiKeinginan dari orangtua untuk secara dini mengenalkan kecanggihan teknologi berbagai gadget atau handphone kepada anak-anak tentu baik-baik saja.
Namun bagi orangtua yang telah membekali anak gadget, pernahkah berpikir apa yang sedang dilakukan dengan teman-temannya? Apakah berbahaya?

Kira-kira apa isi pesan di SMS-nya? Atau apa yang sedang ia obrolkan dengan temannya? Sebagai orangtua kita pernah berpikir demikian dan tak ada salahnya memerhatikan anak-anak ketika mereka sedang asik dengan gadget-nya.
Bukan curiga apa yang dilakukan anak, tetapi kita perlu tahu dari gerak-gerik anak ketika mereka asik telpon, SMS, atau instant messaging.
Pasalnya ketika memerhatikan mereka, kita terlibat dalam komunikasi non verbal. Kita bisa melihat kontak mata, ekspresi wajah, dan gerakan tubuh lainnya.
Sesekali kita perlu menjaga mata dan telinga dari perilaku anak. Hal ini untuk pembelajaran kita sebagai orangtua. Apakah perilaku mereka mencontoh kita atau orang lain? Dan bagaimana kita merespon perilakunya.
  Setiap orang adalah sama
Ketika anak menerima pesan pendek atau instant messaging, ia dapat membalas dengan cepat dan lekat dengan ponselnya. Baik di rumah, meja makan, sekolah, kantin, acara keluarga, bahkan ketika di ruang medis. Baginya, tidak ada perbedaan antara teman, sahabat, orangtua, keluarga, dan idola. Karena semua orang diperlakukan sama.
  Tak memerhatikan keselamatan
Ketika dalam perjalanan, naik motor atau mobil, dibonceng atau mengendarai sendiri, bagaimana perilaku anak? Apakah mereka membalas pesan atau bertelepon waktu berkendara? Atau anak bisa lekat dengan ponsel waktu dia berjalan? Kalau hal ini terjadi berarti mereka agak tidak peduli dengan keselamatannya.
  Update kata-kata terbaru
Jika pernah melihat pesan atau perkataan anak yang tidak kita mengerti, sebaiknya segera cari tahu. Misalnya tanya ke guru mereka atau cari tahu lewat internet. Karena setiap era remaja memiliki "kosakata" unik.
  Pemberian "gratifikasi" cepat
Ini bukan gratifikasi ala koruptor, tapi gratifikasi di sini lebih ditujuan ke "pemberian hadiah" dengan membalas pesan sesegera mungkin. Saat pesan datang, ia akan segera membuka ponsel, dan sibuk membalasnya. Tentu saja, ini mengindikasikan bahwa rentang perhatian mereka berkurang.
  Tidak peduli lingkungan sekitar
Bagi beberapa anak, apa yang paling penting adalah apa yang ada di dalam kepala mereka. Maka dari itu, mereka bisa lekat dengan ponsel setiap saat. Hal ini benar-benar tidak ada kebutuhan bagi mereka untuk mencari tahu atau memperhatikan apa yang ada di sekitarnya, seperti keindahan alam atau anak-anak bermain di tempat bermain.
Melihat sekeliling mungkin membuat mereka berpikir tentang sesuatu yang lain, jika mereka mengambil waktu sejenak untuk merenungkan.
  Seluruh dunia akan menunggu kabar darinya
Apapun yang terjadi, saat makan malam, menonton bioskop, ngobrol dengan keluarga, akan tetap ada ketika mereka sibuk dengan ponsel. Jika kita memintanya berjarak sejenak dengan ponsel, hal ini sulit. Karena bagi mereka, seluruh dunia sedang menunggu kabar atau balasan pesan darinya.
Pada dasarnya, apa yang dilakukan anak kita bisa modeling atau meniru perilaku orang dewasa yang ia lihat. Apakah orangtua, teman, atau idola mereka. Bagi mereka, setiap hari mereka berubah, meskipun sebenarnya perilakunya tetap sama. Untuk mencairkan susana ini, dibutuhkan peran aktif orangtua. Seperti:
  Waktu khusus keluarga
Tak ada salahnya merencanakan liburan di pertangahan atau akhir tahun. Pilih tujuan atau aktivitas liburan yang digemari anak. Ini merupakan kesempatan bagi orangtua untuk dekat dengan anak. Mereka pun sejenak akan sedikit melupakan gadget-nya.
  Jelaskan batasan-batasan
Jelaskan ke anak kita tentang batasan apa yang boleh dilakukan dan tidak dilakukan. Kita juga bisa membicarakan tentang norma, budaya, dan harapan sosial. Karena apa yang mereka lakukan dapat menyinggung orang lain, apalagi orang lain tersebut orang yang dituakan.
  Menyita ponsel
Jika anak-anak sudah menunjukan sikap kasar, tidak pantas, dan membahayakan dirinya dan orang lain, kita dapat "menyita" ponsel mereka. Jelaskan kenapa kita mengambil alih ponsel mereka dan akan memberikan ponsel jika ada perubahan sikap mereka. Peraturan ini harus konsisten.
  Sediakan waktu bagi anak
Jika kita tak ingin anak sibuk dengan ponsel, sebaiknya kita lebih banyak memerhatikan anak. Sediakan waktu untuk anak ketika makan malam, sarapan pagi, antar dan lihat mereka ketika mengikuti lomba, atau waktu senggang lainnya. Biarkan mereka tahu bahwa kita memerhatikan dan merawat mereka dengan benar. (Agustina NR/Sumber: Psychology Today)

0 komentar:

Post a Comment