Drakula yang hidup dengan menghisap darah manusia mungkin memang hanya ada dalam film. Tapi kini ilmu kedokteran telah menerapkan cara 'drakula' untuk melawan penuaan.
Seperti namanya ini adalah terapi yang menggunakan darah, tetapi darah yang telah diekstrak. Darah diambil sebanyak 15-20 mL dari dalam tubuh. Setelah itu, darah ini ditambahkan dengan hormon pertumbuhan.
"Setelah ditambahkan dengan hormon pertumbuhan, darah ini disuntikkan ke wajah seseorang," kata konsultan senior dan kepala departemen bedah plastik, AS Bath. Darah disuntikkan menggunakan mikro jarum setelah sebelumnya pasien dikenai bius lokal.
Terapi ini menggunakan konsep bahwa darah yang ditambahkan hormon pertumbuhan akan memancu merangsang pertumbuhan sel-sel segar, perbaikan DNA sehingga bisa mengobati keriput tanpa harus melalui prosedur bedah atau penambahan zat kimia berbahya. Karena berasal dari darah sendiri, teknik ini meminimalisir adanya efek alergi.
Awalnya, teknik terapi drakula diperkenalkan oleh dokter kosmetik Prancis yang berbasis di London, Daniel Suster. Setelah dicoba, teknik ini memiliki banyak penggemar di India.
Terapi ini menggunakan konsep bahwa darah yang ditambahkan hormon pertumbuhan akan memancu merangsang pertumbuhan sel-sel segar, perbaikan DNA sehingga bisa mengobati keriput tanpa harus melalui prosedur bedah atau penambahan zat kimia berbahya. Karena berasal dari darah sendiri, teknik ini meminimalisir adanya efek alergi.
Awalnya, teknik terapi drakula diperkenalkan oleh dokter kosmetik Prancis yang berbasis di London, Daniel Suster. Setelah dicoba, teknik ini memiliki banyak penggemar di India.
"Banyak wanita yang dulunya menggunakan botox atau laser beralih ke teknik ini," kata Suster. Selama ini para wanita banyak menggunakan botox untuk melumpuhkan otot-otot yang menyebabkan keriput.
"Tapi dengan terapi drakula, darah anda sendiri digunakan untuk mengganti sel-sel rusak, sehingga membuat tampilan kulit lebih lembut dan alami," kata konsultan kecantikan di rumah sakit yang sama, Datinderjeet Singh Tulla.
0 komentar:
Post a Comment