Tuesday, November 8, 2011

Daerah Rawan Banjir di Jakarta

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan daftar daerah rawan banjir di Jakarta pada November ini. Sebagian besar daerah di Jakarta berpotensi rendah pada bulan ini, tetapi status tersebut akan meningkat pada dua bulan ke depan.
Di Jakarta Barat, banjir berpotensi terjadi di CengkarengGrogol PetamburanKebon JerukTaman Sari, dan Kalideres. Sementara di Jakarta Selatan, daerah berstatus rawan banjir adalah Cilandak,Kebayoran BaruMampang PrapatanPancoranPasar MingguPesanggrahan, serta Tebet.
Daerah rawan banjir di Jakarta Timur termasuk CakungCipayungCiracas, Jatinegara, Kramat Jati,Makasar, dan Pulo Gadung. Di Jakarta UtaraKojaKelapa GadingCilincingPademangan, Penjaringan, dan Tanjung Priok merupakan daerah rawan banjir. Sementara itu di Jakarta Pusat, daerah rawan banjir adalah Cempaka PutihGambirKemayoran, Menteng, Sawah BesarSenen, dan Tanah Abang.
Di bulan Desember, status "rendah" hampir di seluruh daerah, kecuali Jakarta Barat, berubah menjadi "menengah". Sementara di bulan Januari 2012, status seluruh daerah yang sekarang "rendah" ini meningkat menjadi status "tinggi".
Menurut BMKG, status tersebut meningkat mengingat curah hujan di Jakarta masih terus naik hingga memasuki musim hujan pada Januari 2012. "Musim hujan dimulai pada Januari hingga Maret dengan intensitas hujan lebat dan berdurasi lama. Kondisi itu tentu berpotensi mengakibatkan bencana banjir," jelas BMKG.
Kepala Sub Bidang Informasi Cuaca Ekstrem BMKG Kukuh Ribudiyanto berpendapat bahwa seharusnya pejabat pemerintahan sudah siap dan tidak panik karena persoalan banjir di Jakarta adalah masalah klasik.
Sementara itu kepada Seputar Indonesia, Sofyano Zakarya, Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) menilai pemerintah pusat dan daerah kurang siap menghadapi banjir di Jakarta. "Pemerintah sepertinya puas setelah menyelesaikan Kanal Banjir Timur dan rencana pembuatan danau. Seharusnya, pemerintah juga memperluas daerah resapan air di Jakarta," katanya.
Saat ini, hanya 26 persen curah hujan yang dapat diserap sehingga bahaya banjir tetap mengancam.

0 komentar:

Post a Comment