Saturday, December 31, 2011

Kebijakan Korut takkan Berubah

 SEOUL - Korea Utara, Jumat (30/12) menolak mengubah kebijakan dan mengancam akan membalas tindakan Korea Selatan, sehari setelah mengumumkan putra almarhum pemimpin Kim Jong-Il, Kim Jong-Un sebagai panglima tertinggi baru.
"Kami dengan serius dan bangga mengumumkan kepada para politisi dunia yang bodoh termasuk boneka-boneka Korea Selatan, bahwa mereka jangan mengharapkan akan ada perubahan-perubahan dari kami," kata Komisi Pertahanan Nasional (NDC) .
Korut akan tetap "menolak melakukan pendekatan dengan pengkhianat Lee Myung-Bak dan kelompoknya", kata NDC dalam satu pernyataan yang disiarkan kantor berita resmi KCNA dan televisi pemerintah, mengacu pada presiden Korsel.
NDC, badan pembuat keputusan penting, mengecam tanggapan Korsel menyangkut kematian Kim pada 17 Desember kemarin dan mengancam akan melakukan pembalasan. Badan itu mengecam larangan Seoul untuk melakukan kunjungan untuk menyampaikan ucapan belasungkawa oleh para warga Korsel, dan peluncuran selebaran lintas perbatasan oleh para pembangkang, Rabu saat pemakaman Kim.
"Kami akan membuat kelompok pengkhianat Lee akan menanggung akibat dosa-dosa yang tidak dapat diampuni yang mereka lakukan sehubungan dengan pemakaman kenegaraan itu," kata pernyataan tersebut.
Putra Kim, Jong-Un diumumkan sebagai "pemimpin tertinggi partai dan militer dan rakyat" dalam satu acara pemakaman besar-besaran, Kamis (29/12).
"Dunia dengan jelas melihat betapa jutaan serdadu dan rakyat kami, yang bersatu teguh mendukung pemimpin besar kamerad Kim Jong-Un untuk mengubah kesedihan menjadi keberanian dan air mata menjadi kekuatan, akan memperoleh kemenangan akhir," kata pernyataan itu.
Dunia telah mengamati bagi setiap tanda perubahan di bawah pemimpin baru, yang berusia 20-an tahun. Ayahnya memimpin negara itu di mana pada tahun 1990-an terjadi kelaparan yang menewaskan ratusan ribu orang, melaksanakan satu program rudal dan nuklir yang menyebabkan internasional memberlakukan sanksi dan melawan tekanan China untuk mereformasi ekonominya yang dikendalikan negara itu.
Hubungan antar Korea memburuk sejak Lee yang berhaluan konservatif berkuasa Februari 2008 dan mengaitkan bantuan ekonomi pada perlucutan senjata nuklir. Hubungan bertambah tegang setelah Seoul menuduh Pyongyang menorpedo sebuah kapal perangnya Maret 2010 yang menewaskan 46 pelaut.
Korut membantah terlibat tetapi kemudian bahkan menembaki satu pulau Korsel November 2010 yang menewaskan empat oraang termasuk dua marinir. Kantor berita Korsel Yonhap mengatakan satu pernyataan yang dikeluarkan atas nama NDC, bukannya dikeluarkan seorang juru bicara NDC, jarang terjadi.
Acara pemakaman Kamis di Pyongyang yang dihadiri puluhan ribu tentara dan warga sipil, mengakhiri 13 hari berkabung-- termasuk pemakaman kenegaraan pada hari sebelumnya-- bagi "Pemimpin Tercinta".
Para pengamat mengatakan acara pemakaman itu bertujuan untuk menunjukkan kepercayaan pada Kim Jong-Un. "Kegiatan itu "adalah satu pernyataan kepercayaan bahwa transisi kekuasaan kepada Kim Jong-Un berjalan lancar," kata Kim Keun-Sik dari Institut bagi Studi-Studi Timur di Seoul kepada AFP.
China, satu-satunya pendukung penting dan ekonomi Korut menyatakan dukungannya pada pemimpin baru itu. Wakil Menlu AS Kurt Campbell akan mengunjungi China, Korsel dan Jepang untuk membicarakan perkembangan-perkembangan setelah kematian Kim dan masalah-masalah lain. AS menempatkan 28.500 tentara di Korsel untuk menangkal serangan Korut.

0 komentar:

Post a Comment