Sunday, December 25, 2011

Norman Cuma Bisa Tidur Tiga Jam (1)

Norman Cuma Bisa Tidur Tiga Jam (1)

Norman Kamaru, tidak larut dalam kesedihan berhenti dari status bergengsi, Anggota Brigadir Polisi (Brimob) Polri. Laki-laki yang pensiun diri dari kepolisian dengan pangkt terakhir Briptu kini larut dalam kegiatan di dunia hiburan di ibu kota Jakarta. Dia sibuk dalam syuting film, dan rekaman menyanyi. Dia merasakan kerasnya hidup di Jakarta. Saking sibuknya di dunia hiburan dia sampai-sampai, istirahat pun hanya kurang dari 3 jam. Berikut laporan wartawan Tribunnews.com, Adiatmaputra Fajar Pratama yang mengikuti kegiatan Norman saat syuting film seharian, Selasa (20/12).
PERJUANGAN Norman Kamaru mewujudkan cita-cita terjun ke dunia hiburan patut diacungi jempol. Setelah dipecat, menerima sanksi pemberhentian dengan tidak hormat dari instansi kepolisian, Norman Kamaru kini harus berjuang mati-matian di Ibu Kota, Jakarta.
Ia sibuk. Saking sibukya, waktu tidur pun sangat terbatas. Seperti kejadian kemarin, mantan anggota Brimob Polda Gorontalo itu kekurangan waktu tidur untuk datang ke lokasi syuting film FTV yang ia bintangi berjudul, Metro.
Menuju lokasi syuting di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, Norman menggunakan mobil sedan berwarna putih. Ia tiba bersama dua manajer sekaligus teman sekolahnya semasa di Gorontalo; Putra dan Didin.
Meski telat datang ke lokasi syuting, Norman Kamaru terlihat santai. Dengan memakai kaus berwarna putih dan celana jins hitam, Norman bisa santai, karena ia pun melihat semua kru film juga belum datang.
Sembari menunggu pihak kru mempersiapkan seting film, Norman memulai harinya dengan sarapan nasi bungkus. Ia menyantap ikan dengan bumbu dabu-dabu khas Sulawesi, lauk yang ia dapatkan dari saudaranya saat ia syuting sehari sebelumnya.
Setelah menyantap makanan kesukaannya, Norman segera mengambil sebatang rokok lalu dihisap, menambah suasana santai. Bersama Didin dan Putra, Norman merokok dan bersenda gurau dengan logat Gorontalo mereka yang khas sembari menunggu setting lokasi syuting disiapkan.
Karena kurang tidur, beberapa kali Norman mencoba menghilangkan kantuknya dengan merokok dan mengajak ngobrol teman-temannya yang ia kenal baik dari bangku sekolah. Alasan Norman sering menguap di lokasi syuting. Dia menuturkan, sewaktu pulang dari syuting malam sebelumnya, Norman mengaku tak nyenyak tidur.
"Pagi nggak bisa tidur. Padahal di lokasi syuting ngantuk banget, tapi sampai di kosan nggak bisa tidur," ujar Norman Kamaru.
Mantan anggota polisi yang suka dengan lagu-lagu India itu mengaku baru bisa tidur setelah adzan Subuh. Namun waktu tidurnya tak cukup untuk menghilangkan rasa kantuk yang ia rasakan. "Jam setengah lima salat dulu baru bisa tidur. Jam tujuh bangun, yang bangunin Didin, habis mandi langsung berangkat jam setengah delapan," ungkap Norman.
Setelah seting lokasi syuting selesai, Norman pun kembali ke mobil sedannya berwarna putih untuk berganti baju. Ia mengenakan kemeja berwarna abu-abu. Meski belum gilirannya untuk tampil, Norman mulai membaca skrip untuk menghapal dialog bersama lawan mainnya, aktor kawakan Donny Alamsyah.
Sembari menahan nguap dari mulutnya, Norman menghapal dialognya. Kalau bosan, Norman pun mengajak Didin dan Putra untuk foto bersama di mobil Hummer dan motor besar untuk properti filmnya.
Wajah khas Norman Kamaru memang tak dipungkiri bisa memikat banyak warga umum di lokasi syuting filmnya. Setiap ada pengendara umum yang lewat, mereka berhenti meminta foto bersama Norman. Meski kantong matanya terlihat sayu, dengan ramah dan sopan, Norman menyambut para penggemarnya yang ia sebut Normanisme dengan tangan terbuka.
Hari semakin siang di lokasi syuting, para warga yang ingin mengabadikan wajahnya bersama Norman Kamaru pun semakin banyak. Tanpa ada kata-kata mengeluh, Norman pun terus merangkul para penggemarnya baik pria maupun wanita dengan ramah.
Walaupun sempat terganggu dengan hapalan dialognya, Norman tak pernah menolak orang yang ingin foto bersamanya. Kepada Tribun, awalnya Norman mengaku ngantuk dan lapar, namun semua keluhan itu hilang saat ia bertemu dengan para penggemarnya.
"Ngantuk sama laper, tapi mau gimana lagi kalau sudah sama penggemar. Nggak merasa terganggu juga sih," papar Norman sembari tertawa cekikikan.
Ketika matahari tepat berada di atas kepala, Norman bersama kru film lainnya kembali ke tempat peristirahatan di dekat lokasi syuting film. Di tempat itu, Norman meneduh di dalam mobil sambil merebahkan tubuh lelahnya. Norman berpamitan kepada kru karena ingin memejamkan mata selama waktu istirahat. Makanan yang disuguhkan manajer pun ia tolak, karena memilih mengenyangkan mata daripada perutnya.
Saat bangun, ia mengaku pusing. "Lebih enakan tidur daripada makan sekarang. Sekarang ngantuk banget, laper udah nggak kerasa," ungkap Norman tersenyum. Waktu tidur Norman di lokasi syuting tampaknya tak memuaskan. Satu jam kemudian, ia harus kembali ke lokasi syuting, masuk dalam scene.
Dengan berjalannya syuting, Norman terus menahan kantuk. Setiap kali ia selesai satu scene, Norman segera mencari sebatang rokok demi menghilangkan kantuknya. Semua itu Norman lakukan karena ia ingin berjuang di dunia hiburan yang ia pilih, dan meninggalkan kedudukan sebagai anggota polisi, profesi bergengsi bagi sebagian orang. (Tribunnews/Adiatmaputra Fajar Pratama)

0 komentar:

Post a Comment